Dusun Gadingharjo

20 November 2013 by no comments

Kondisi Geografis

Dusun Gadingharjo memiliki batas administrasi dusun sebagai berikut  :

  • Sebelah Barat                                  :   Dusun Gading lumbung
  • Sebelah Selatan                               :   Sungai Opak (Desa Parangtritis)
  • Sebelah Timur                                 :   Dusun Mersan
  • Sebelah  Utara                                 :   Dusun Tegalsari dan Busuran

Kondisi geografis dusun Gadingharjo merupakan dataran rendah seperti dusun-dusun di sekitarnya.  Tengah-tengah dusun  dilalui jalan Parangtritis. Batas fisik yang membatasi susun Gadingharjo dan dusun Gading Lumbung adalah sungai Winongo yang bermuara di Sungai Opak. Letak dusun Gadingharjo berada disebelah timur Balai Desa Donotirto. Pola pemukinan penduduk bervariasi. Rata-rata warga Gadingharjo memiliki tanah pekarangan yang luas disamping terdapat bangunan perumahan. Keadaan ini terutama lokasi pemukiman yang berada di tengah- tengah dusun. Berbeda dengan daerah dipinggiran jalan Parangtritis. Banyak sekali bangunan ruko atau los yang diperuntukkan untuk tujuan komersial (tempat usaha).

Sejarah Dusun

Pada awalnya sebelum menjadi Dusun Gadingharjo, dusun ini beasal dari pecahan Desa Donotirto terbagi menjadi 3 kring sebelum menjadi Desa. Ketiga Kring tersebut adalah Kring Banyudono, Kring Gadingharjo dan Kring Kradenan.  Pemangku kring yang juga di sebut lurah juga ada 3 orang. Tetapi pada perkembangannya kring Gadingharjo menyempit menjadi satu dusun Yaitu Dusun Gadingharjo, sedangkan 2 kring lainnya melebur menjadi satu dan digabung dengan dusun Gadingharjo menadi Desa Donotirto.

Potensi Dusun

Potensi dusun Gadingharjo tidak jauh beda dengan dusun Tegalsari. Dusun Gadingharjo yang lokasinya tidak jauh dari pantai, merupakan wilayah yang berpotensi untuk kegiatan usaha/perdagangan. Lokasi dusun yang dilalui jalan Parangtritis sangat berpotensi untuk usaha, apalagi saat liburan atau hari raya tiba. Potensi pertanian atau perkebunan di Dusun Gadingharjo tidak begitu banyak. Sebagian kecil warga dudun Gadingharjo yang memiliki tanah pertanian atau perkebunan. Apabila ada yang memiliki itupun jauh dari dusun tersebut atau berlokasi di dsun lain. Warga yang memiliki tanah disepanjang jalan Parangtrits dibangu  ruko/los yang siap disewakan

Biasanya penyewa bukan dari kalangan warga setempat melainkan dari daerah lain bahkan dari luar kabupaten Bantul. Penyewa biasanya orang- orangyang mempunyai modal cukup besar untuk pembukaan toko. Contoh  : Toko oleh- oleh Vera. Warga masyarakat dusun Gadingharjo tidak memanfaatkan sendiri peluang usaha yang ada di daerah tersebut. Modal yang menjadi persoalan kenapa mereka lebih baik menyewakan tokonya daripada membukanya sendiri. Amak- anak muda yang ada setelah lulus sekolah mereka bekerja sebagai buruh bangunan, tukang parkir, sopir kendaraan umum ataupun kernet angkot. Sopir angkot dan kernet kendaraan umum memperoleh gaji dari penghasilah harian yang didapat. Tergantung banyak sedikitnya penumpang dan perolehan penghasilan tiap hari. Apabila ramai penunpang lumayan, tetapi apabila sepi penumpang kadangkala hany cukup untuk setor dan membeli bahan bakar.  Mereka pergi pagi pulang petang dengan jalur opersional mulai dari pantai parangtriis sampai dengan terminal bus Yogyakarta. Selain sebagai sopir angkot dan kernet biasanya sebagai tukang pakir di pasar ataupun di lokasi pariwisata pantai, baik Parangtritis maupun panrai Depok. Ada beberapa warga yang berusaha sebagai pengepul hasil panenan (penebas). Mereka membeli hasil panenan seperti padi, palawija dan juga bawang merah yang tidak hanya di lokasi dusun Gadingharjo saja tetapi dari dusun-dusun lain di sekitar .Mata pencaharian warga selain itu, juga beternak sapi.  Bahkan ada sebanyak 25 orang peretnak sapi yang tergabung dalam kelompok ternak Ngudi Makmur yang  mendirikan kandang ternak bersama yang berada di pinggiran sungai Opak.  Sarana prasarana yang ada di Dusun Gadingharjo, yaitu sekolah, masjid.

Situs Ekomoni Dusun

Sentra industri kecil tidak ada di dusun Gadingharjo. Kondisi saat ini yag ada hanya usaha kecil yang bersifat rumahan, yaitu pedagang makanan kecil seperti jajan pasar yang dijual di pasar maupun dijual di lokasi wisata pantai Parangtritis.

Keahlian Warga

Keahlian warga dusun Gadingharjo terbatas pada kemampuan usaha perdagangan kecil-kecilan dan  belun dapat mengembangkan potensi yang ada. Potensi yang dapat dikembangkan sebagai daerah yang lokasinya dekat dengan obyek wisata pantai, yaitu perdagangan oleh- oleh khas Yogyakarta yang masih bisa dikembangkan.Sepanjang jalan Parangtritis baru sedikit counter-counter toko oleh- oleh, padahal apabila musim liburan sangat dubutuhkan oleh wisatawan yang berkunjung di Pantai Parangtritis.  Sebagian masyarakat yang memiliki los yang siap untuk disewakan, lebih baik dimanfaatkan sendiri untuk usaha dengan banuan lembaga permodalan seperti bank. Agar perekonomian dusun bida lebih berkembang lagi.  Keahlian warga dusun Gadingharjo sebatas sebagai buruh degan penghasilan harian, sopir, kernet, laden tukang dan usaha berjualan makanan kecil/ jajan pasar. Sebagian kecil usaha toko kelontong dan buruh tani. Hanya yang memiliki modal mereka usaha pengepul hasil panenan apabila musim panen tiba.

Program Pengembangan Dusun

Program yang telah digagas oleh mantan Kadus yang telah meninggal dunia pada bulan Agustus tahun 2013 lalu adalah pembangunan gedung ertemuan dusun. Dana untuk pembangunan telah tersedia dari hasil swadaya masyarakat dusun Gadingharjo. Sebagian telah dibelikan bahan material seperti pasir dan baru gamping untuk pondasi. Lokasi memanfaatkan tanah kas desa yang berada di sebelah selatan Dusun Gadingharjo yang berdekatan dengan Sungai Opoak. Kepemimpinan kadus sebelum terpilihnya kadus pengganti dijabat oleh perangkat desa, yaitu Kasi Ekubang Drsa Donotirto. Program lain yang masih dalam taraf rencana yaitu pelatihan bagi kaum pemuda/pemudi untuk membuat bulu mata palsu. Pelatihan bekerjasama dengan pihak swasta/perusahan dan harapannya setelah dilakukan pelatihan, dapat langsung bekerja dalam perusahan yang bersangkutan yang memberikan pelatihan.