Kondisi Geografi
Dusun Busuran terletak disebelah timur Desa Donotirto dengan batas wilayah administratif sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Dusun Sruwuh
- Sebelah Barat : DusunTegalsari
- Sebelah Timur : Dusun Colo
- Sebelah Selatan : Dusun Mersan
Dusun Busuran terdiri dari 5 RT (Rukun Tetangga) dari mulai RT 36 – RT 40. Hampir sama dengan dusun Sruwuh, Dusun Busuran terbagi menjadi dua wilayah yaitu sebagian kecil disebelah barat jalan Parangtritis merupakan daerah persawahan, dan sebagian besar wilayahnya ada disebelah timur jalan Parangtritis yang merupakan daerah permukiman padat. Kondisi topografis daerah dataran ,kemiringan lereng 0 – 2 % dengan penggunaan tanah sebagian besar digunakan untuk permukiman dan sebagian lagi merupakan daerah pertanian tegalan dan persawahan. Pola permukiman penduduk mengelompok dengan kondisi permukiman relatif padat..Jumlah penduduk sebanyak 484 jiwa( 156 KK) terdiri 219 laki-laki dan 265 perempuan.
Kepala Dusun Sruwuh adalah Bapak Jurahimi,
Potensi Sumberdaya Manusia
Potensi sumberdaya manusia sebagian besar adalah petani 28 jiwa, buruh tani 11, PNS 12, pedagang 15, pengusaha 12, jasa bangunan 10 dan sebagian adalah jasa lainnya. Berdasarkan banyaknya penduduk menurut pendidikannya sebagian besar 222 tamat SD, 109 tamat SLTA, 0 orang tamat sarjana, dan tidak tamat SD sebanyak 46 orang, sedangkan selebihnya tamat SMP dan beberapa tamat program diploma. Fasilitas kegiatan kemasyarakatan yang ada di dusun Busuran adalah adanya Karang Taruna, Posyandu, PAUD, Koperasi Simpan Pinjam dan yang terkait dengan keagamaan adalah adanya kegiatan pengajian Yasinan dengan jumlah jamaah sebanyak 80 orang dan takmir masjid. Lembaga pendidikan yang ada adalah TK yang dikelola Yayasan Muhamadiyah dan SD Negeri I Donotirto. Di bidang pertanian Dusun Busuran memiliki kelompok tani Tirto Nugroho dan P3AI Perkumpulan Petani Pemakai Air dengan jangkauan wilayah seluas 25 Ha. Tanah sawah umumnya 3 kali padi dalam 1 tahun dengan penggarapan tanah menggunakan traktor pribadi yang dapat disewakan dengan biaya sewa per lubang Rp 1.250 atau per Ha (1000 lubang) biaya sewa Rp 1.250.000,-. Panen umumnya menggunakan mesin perontok padi (tresor) dimana petani umumnya memiliki alat ini.
Dusun Busuran juga memiliki tanah kas desa yang dapat disewakan yang digunakan sebagai sumber PAD yaitu tanah sawah klas I (dengan irigasi baik) 1 Ha Rp 21.000.000/tahun, untuk klas II Rp. 17.000.000 dan klas 3 Rp. 14.000.000/tahun
Situs Ekonomi Dusun
Untuk wilayah dusun-dusun disebelah timur Desa Donotirto maka posisi dusun Busuran memgang posisi penting karena di dusun Busuran terdapat lembaga ekonomi desa terdapat Badan Kredit Desa yang jangkauan pelayanannya meliputi lima dusun yaitu Busuran, Sruwuh, Tegalsari, Mersan, dan Colo dibawah binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan jasa pelayanan simpan-pinjam. Kegiatan ekonomi yang terkait dengan usaha perdagangan terdapat toko kelontong, tolo bahan bangunan, toko onderdil sepeda motor dan mesin dan beberapa kios/warung
Industri kecil kreatif yang memiliki potensi untuk berkembang adalah adanya industri souvenir dengan bahan gelas kecil dan lilin, tas dan kayu yang diberi lukisan batik. Industri ini dikelola oleh Bapak Sahibul Dani seorang difabel korban gempa bumi tahun 2006 yang sebelumnya memang berusaha dibidang souvenir dan sekaligus agen kayu batik dan barang-barang antik dan kemudian mendirikan usaha yang diberi nama Buldan Batik Craft dengan tenaga kerja sebanyak 7 orang dimana 4 diantaranya adalah difabel. Untuk sementara usaha souvenir ini untuk memenuhi pesanan Mirota Jogja dan juga dengan pengusaha souvenir dari propinsi Bali. Beliau juga adalah pendiri paguyuban difabel Bantul yang diberi nama Paguyuban Bangkit Bersama (PBB) dengan kedudukan sekretariat sekaligus menjadi tempat tinggalnya.
Usaha kecil lainnya yang juga potensial memberikan mata pencaharian bagi warga setempat adalah usaha pengumpulan/pengolahan barang bekas (rongsok) khususnya yang berbahan plastik. Usaha ini dimotori oleh Bp. Iswahyudi seorang muda yang awalnya “mulung” kemudian menjadi pengepul dan terakhir menjadi pengusaha olah rosok dengan tenaga kerja sebanyak 10 orang yang digaji Rp 35.000 per hari. Usaha penggilingan plastik ini menghasilkan bahan mentah berupa serpihan/potongan plastik kecil-kecil yang dipisahkan berdasarkan jenis plastik dan warnanya, dimana barang siap dikirim ke sentra industri di Surabaya apabila telah terkumpul 6 – 7 ton pecahan plastik ( 1 truk diesel), dengan harga:
- warna putih bening Rp 12.000/kg
- warna putih susu Rp 8.000 – 9.000/kg
- berwarna Rp 6000 – 7.000/kg
Usaha lain yang terdapat di dusun Busuran adalah adanya bengkel mobil yang menyerap tenaga kerja setempat dan juga adanya koperasi simpan pinjam (setelah gempa 2006 tidak aktif lagi) serta adanya tabungan jangka pendek ( 1 tahun habis ) untuk kebutuhan Idul Fitri dll yang dikelola oleh warga dusun