Kondisi Geografi
Dusun Mersan terletak disebelah timur Desa Donotirto dengan batas wilayah administratif sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Dusun Busuran
- Sebelah Barat : Dusun Gading Lumbung
- Sebelah Timur : Dusun Colo
- Sebelah Selatan : Dusun Gading Harjo
Dusun Mersan terdiri dari 4 RT (Rukun Tetangga) dari mulai RT 28 – RT 31. Hampir sama dengan dusun Sruwuh dan Dusun Busuranmaka Dusun Mersan terbagi menjadi dua wilayah yaitu sebagian kecil disebelah barat jalan Parangtritis merupakan daerah permukiman dan pusat ekonomi untuk Desa Donotirto, dan sebagian besar wilayahnya ada disebelah timur jalan Parangtritis yang merupakan daerah permukiman padat dan sebagian area persawahan. Kondisi topografis daerah dataran ,kemiringan lereng 0 – 2 % dengan penggunaan tanah sebagian besar digunakan untuk permukiman dan sebagian lagi merupakan daerah pertanian tegalan dan persawahan. Pola permukiman penduduk mengelompok dengan kondisi permukiman relatif padat. Jumlah penduduk sebanyak 645 jiwa( 209 KK) terdiri 299 laki-laki dan 350 perempuan dengan banyaknya rumah penduduk menurut laporan kepala dusun adalah rumah permanen sebanyak 160, semi permanen 1, dan rumah berlantai 2 sebanyak 9 rumah
Potensi Dusun
Kepala Dusun Mersan adalah Bapak Harsono, Potensi sumberdaya manusia sebagian besar adalah PNS/guru/TNI 49 jiwa, petani 45 jiwa, buruh tani 20 jiwa, pedagang 2, pengusaha 4, jasa bangunan 14 dan sebagian adalah jasa lainnya. Berdasarkan banyaknya penduduk menurut pendidikannya sebagian besar 320 tamat SLTA, 107 tamat SLTP, 170 tamat SD, 4 tamat D_3, 20 orang tamat sarjana, dan 28 orang belum sekolah. Fasilitas kegiatan kemasyarakatan yang ada di dusun Mersan terdapat kelompok Karang Taruna yang memiliki kegiatan dibidang seni dan olah raga, dan juga kegiatan pengumpulan sampah warga terutama sampah plastik yang dapat dijual ke pengepul di dusun Busuran. Potensi keluarga pra sejahtera masih tinggi dimana berdasar data tahun 2012 penerima bantuan langsung tunai sebanyak 40 orang, namun pada tahun 2013 meningkat menjadi 60 orang sehingga terkesan kemiskinan meningkat. Adanya kelompok tani tidak begitu aktif dan semua kegiatan yang terkait dengan pertanian selama ini menginduk ke dusun Busuran karena sumber air irigasi berasal dari dusun disebelah atasnya yaitu dusun Busuran. Potensi lain yang terdapat di dusun Mersan adalah adanya industri rumah tangga yaitu pembuatan krupuk dan peyek jinjing pantai.
Situs Ekonomi Dusun
Situs ekonomi dusun yang potensial dapat dikembangkan oleh dusun Mersan adalah usaha pembuatan krupuk yang diusahakan oleh Bapak Kardi sejak tahun 1978 yang dapat menyerap tenaga kerja setempat. Bahan yang digunakan adalah tepung tapioka dengan bumbu bawang, trasi, moto, dan garam. Dalam 1 hari dapat menghabiskan bahan 1 kwintal tepung tapioka yang dapat menghasilkan krupuk 120 kg matang (siap diedarkan) dengan biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 600.000, tenaga kerja 5 orang dengan upah harian Rp 35.000. Pemasaran krupuk masih disekitar pasar Kretek dan sedang diupayakan kapasitasnya agar dapat merambah pasar Bantul atau bahkan sampai Yogyakarta.
Usaha lain yang potensial dapat dikembangkan dan sudah dipelopori oleh bapak Rustam Efendi adalah pembuatan batako dan conblok yang pada waktu wawancara sudah kewalahan menerima pesanan padahal sudah dibantu dengan tenaga bantu sebanyak 4 orang warga dari luar daerah artinya pesanan banyak tetapi tenaga pengolah kurang. Menurut pak Rustam untuk 1 truk pasir yang didatangkan dari Kulonprogo seharga Rp 300.000 dapat menghasilkan batako sebanyak 650 biji dengan rincian 1 sak semen seharga Rp 50.000 dapat menghasilkan 140 biji conblok atau 65 batako. Ongkos garap Rp 400/ 1 batako dan Rp 150/ 1 conblok, dengan harga jual batako Rp 1.600/biji dan conblok Rp 28.000/m ( 1 m conblok = 21 biji )
Keahlian Warga
Sebagian warga merupakan petani baik di tanah persawahan, tegalan dan pekarangan rumah. Dimana di daerah tegalan ditanami dengan pisang yang sebagian diambil buahnya dan sebagian lagi memanfaatkan pelepah batang pisang untuk dikeringkan dan dijual ke pengepul yang datang sebagai bahan pembungkus/pelapis kranjang tembakau. Tanaman yang diusahakan di beberapa pekarangan adalah dengan menanam pohon mahoni. Keahlian khusu lainnya seperti telah diterangkan diatas adalah industri krupuk dan industri pembuatan batako dan conblok.
Program Pengembangan Dusun
Program pembangunan yang sedang dijalankan adalah pembangunan 2 gudang untuk penyimpanan barang inventaris milik dusun dengan anggaran Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 per gudang yang merupakan bantuan desa dan swadaya masyarakat dalam bentuk jimpitan berupa beras + uang Rp 5.000/KK/Selapanan.
Program lain yang masih berlanjut sampai sekarang adalah pengerasan jalan yang dimulai sejak tahun 2003 berjumlah 5 jalur ( 3 jalur utama dan 2 jalur kecil ) dan baru selesai 80% yang diperkirakan akan selesai 3 tahun lagi mengingat dananya harus menggunakan skala prioritas, karena ada juga pembangunan/pembuatan saluran pinggir jalan (pembangkitan) dan program penerangan jalan.